Pages

Senin, 24 Oktober 2011

Melihat Batik Tanah Melayu ( "Batik Tabir" Riau )




sumber gambar: http://www.riaudailyphoto.com/2010/04/batik-tabir-riau.html
"BATIK...aku mulai tertarik menggunakan batik sejak aku kuliah di Jogja. dulu...duh boro2 mau make ngelihat orang make aja kayanya norak kaya mau kondangan gitu. Nah, sekarang aku mulai cinta sama batik, saat nulis blog ini aku baru punya 4 hem batik, itupun yang biasa sih, hehe...
sekarang aku mau melihat batik asli dari tanah kelahiranku, yaitu Riau. so, cekidot"




Sejarah Batik Riau 
Sejarah Batik Riau dimulai pada zaman kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak, pada saat itu dikenallah suatu kerajinan tangan yang terkenal dilingkungan kerajaan para bangsawan istana, yaitu dalam bentuk kerajinan Batik Cap. Tentu berbeda sekali dengan Batik Tabir yang ada sekarang. Mari Kita lanjutkan ceritanya.
Jadi pada masa itu Bati Cap menggunakan bahan cap yanhg terbuat dari perunggu yang berisikan motif-motif khas. Masing-masing cap memiliki motif yang unik. Jelasnya masing-masing cap mempunyai motif yang berbeda-beda pula. Pola dan cara membatik dengan batik cap ini sangat berbeda dengan batik tulis dan batik lainnya. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap dicacahkan kepada bahan pewarna lalu dicapkan pada bahan yang telah kita sediakan sehingga motip yang ada pada cap akan pindah kepada bahan dasar kain yang kita sediakan. Biasanya warna yang digunakan adalah warna kuning dan perak, kain dasar yang dugunakan adalah bahan dasar sutera atau bisa pula bahan halus lainnya yang biasanya bewarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan Kerajinan Tekad.
Seiring waktu berlalu maka Batik Cap ini berubah menjadi "Telepuk," setelah itu bahan untuk cap berubah pula tidak berupa perunggu lagi, yaitu dari bahan kayu lembut yang di ukir sesuai motif yang di inginkan. ketika ada keperluan tertentu bahan cap bisa dibuat dari bahan buah-buahan yang keras, contohnya Kentang. Bahan cap dari buah ini biasanya hanya untuk sekali pakai saja atau tidak permanen sifatnya, notifnya sebatas ukuran bahan yang digunakan. ketika masa pemerintahan raja-raja mulai berakhir, maka berakhir pulalah keberadaan Batik Cap ataupun Telepuk sampai beberapa waktu kemudian.
Semangat untuk tetap melestarikan dan menghidupkan kembali nuansa batik tersebut, maka Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 1985 mengambil inisiatif untuk menumbuh kembangkan batik ini dengan cara memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat Riau. Namun bukan batik cap yang diceritakan diatas, melainkan membatik yang mempunyai kesamaan dengan batik Jawa yang menggunakan Canting, tetapi motif yang di pergunakan adalah murni motif Melayu Riau.
Waktu berjalan, pada tahun 2004 Ketua Dekranasda Provinsi Riau, Ibu Dra. Hj. Septina Primawati Rusli, MM., kembali membangkitkan kerajinan batik ini dengan menggunakan pola baru pada disain. Dengan cara ini sehingga kelihatan khas batik Riau dibandingkan dengan batik daerah lainnya melalui tangan terampil seorang seniman yang juga pengurus Dekranasda Provinsi Riau yaitu H. Encik Amrun Salmon, lalu dibuatlah percobaan demi percobaan yang akhirnya dapat menghasilkan suatu pola baru dengan membuat batik tulis/colet berpola dengan mengambil ilham dari tabir belang budaya Melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas ke bawah dengan motif-motif Melayu yang ada, ini terutama terdapat pada tabir pelaminan Melayu Riau.
Maka dari motif-motif yang ada ini pula dikembangkan menjadi sebuah motif baru yang di beri nama sesuai aslinya. Dari pengembangan motif tradisional yang ada diciptakan motif baru yang tak lari dari akarnya yaitu antara lain: Bungo Kesumbo, Bunga Tanjung, Bunga Cempaka, Bunga Matahari Kaluk Berlapis, dll. Batik Riau ini tumbuh berkembang dan diberi nama "Batik Tabir".Nah dari sanalah lahirnya Motif Batik Riau yang terkenal dengan nama Batik Tabir pada masa sekarang ini

Secara resmi, Batik Tabir riau diluncurkan pada kegiatan "Cenderahati Riau 2005" di Pekanbaru, tanggal 14-16 Maret 2005. Saat ini batik Riau yang lebih dikenal dengan Batik Tabir sudah dipakai oleh masyarakat yang ada di Provinsi Riau. Selain di Kota Pekanbaru, batik Riau juga telah dikembangkan di Kabupaten Siak dengan namaBatik Tabir, sedangkan di Kabupaten Kampar dan juga di Kabupaten Rokan Hulu dengan memakai motif khas daerah yang bersangkutan



Batik Tabir
Motif batik dari tanah Riau jelas memiliki motif yang berbeda dari Jogja, Pekalongan, Kalimantan atau daerah lainnya. sesuai yang dengan nama batik tabir, yaitu pola yang memanjang dari atas ke bawah dengan pola tekat yang mengandung kesan keagungan. Motif yang paling banyak diambil sebagai desain batik pun berupa motif bunga yang banyak ditemui di Riau seperti bunga Bintang, Sosou, Cempaka dan Kenduduk.
Selain motif, hal yang juga membedakan Batik Tabir dari batik lain yang ada di Indonesia adalah pemilihan warna. Warna yang biasa digunakan dalam Batik Tabir ialah warna-warna yang lebih terang dan cerah, seperti merah, kuning atau hijau, berbeda dengan batik dari daerah Solo atau Yogya yang sebagian besar berwarna coklat dan cenderung gelap.


Menurut sebuah sumber, batik Riau telah mempunyai 200 motif. namun di antara sekian banyak motif tersebut, yang telah dipatenkan haknya adalah sebanyak 39 motif, yaitu
  1. Kembang Berisi Keluk Anak
  2. Kembang Penuh Putri Berhias
  3. Daun Paku Buluh Bertunas
  4. Kembang Berhias Tumpang Tindih
  5. Bunga Matahari Mutiara Bersusun
  6. Bunga Mekar Kuntum Bersanding
  7. Bunga Kapas Putri Berhias
  8. Bunga Matahari Bertabur Kuntum
  9. Bunga Cengkeh Mekar Penuh
  10. Bunga Bintang Hias Bersiku
  11. Kembang Penuh Wajik Bersambung
  12. Kembang Terkulai Bintang Bertabur
  13. Kuntum Mekar Wajik Bersusun
  14. Kuntum Penuh Tajuk Melambai
  15. Kuntum Berangkai Mekar Penuh
  16. Kuntum Mekar Bertangkup
  17. Kuntum Mekar Jalur Berhias
  18. Kuntum Bunga Mekar Melambai
  19. Sari Bertabur Kuntum Penuh
  20. Wajik Susun Bertabur Anak
  21. Kembang Berisi Tampuk Lima
  22. Kembang Penuh Siku Beradu
  23. Dayang Daun Kembang
  24. Kembang Berhias Kuntum Muda
  25. Bunga Mekar Pelangi Bersusun
  26. Bunga Penuh Awan Jingga
  27. Bunga Kundu Putri Bangsawan
  28. Bunga Matahari Keluk Berlapis
  29. Bunga Bertabur Tangkai Penuh
  30. Bintang-bintang Mekar Berseling
  31. Kembang Semangat Tajuk Bidadari
  32. Kembang Tersusun Kuntum Terkulai
  33. Kuntum Muda Kelopak Daun
  34. Mekar Kusuma Daun Bertindih
  35. Kuntum Bercabang Bintang-bintang
  36. Kuntum Bersusun Penuh
  37. Kuntum Mekar Kembang Bertabur
  38. Kuntum Mekar Tanjung Bersusun
  39. Siku-siku Kelopak Bersusun

Teuku Wisnu wears Batik Riau at the event FFI 2007





Batik Riau sering di pakai di setiap hajatan penting di Riau sendiri. Salah satunya adalah Ajang
 pemilihan Bujang dan Dara Riau (kalau DKI Jakarta seperti ajang Abang dan None Jakarta).




sumber: http://m4ntr4pbagus.blogspot.com/2010/05/sejarah-batik-riau.html

1 komentar:

  1. ada gak yg jual batik riau tp online :)
    kalo ada minta alamatnya dumz,, ntar kirim ke cute2_cutes@yahoo.com

    makasih

    BalasHapus