TUGAS ERGONOMI
Ilmu Ergonomi dan Contoh Aplikasinya
Disusun Oleh:
Muhammad Pawizi
(08029148)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011
ERGONOMI
A. Definisi
Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/ perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Didalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja, dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu mennyesuaikan suasana kerja dengan manusianya.
B. Peran Ergonomi
Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. Ergonomi pula dapat berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatibel mungkin sesuai dengan kemampuan pemrosesan informasi oleh manusia.
Disamping itu ergonomi juga memberi peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka otot manusia, desain stasium kerja untuk alat peraga visual (visual display unit stastion). Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya risiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.
Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah untuk desain dan evaluasi produk. Produk-produk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya/ risiko dalam penggunaannya.
Ergonomi berkaitan dengan 'kesesuaian' antara orang-orang dan pekerjaan mereka. Hal ini memperhitungkan kemampuan pekerja dan keterbatasan dalam mencari untuk memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan hidup sesuai dengan setiap pekerja. Untuk menilai seseorang cocok dalam pekerjaanya, ergonomists mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan dan tuntutan pekerja; peralatan yang digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana yang tepat adalah untuk tugas), dan informasi yang digunakan (bagaimana disajikan, diakses, dan diubah .
Prinsip dasar dalam ergonomi adalah menyesuaikan manusia dengan pekerjaanya, manusia bukan hanya harus mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, pekerjaan yang diperoleh dapat memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia sehingga bersifat manusiawi yang didalamnya terkandung pengertian adanya jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Manusia adalah mahluk pekerja. Dengan bekerja mereka akan menghasilkan suatu hasil kerja yang nantinya akan dipakai untuk membiayai segala kebutuhan hidupnya, yaitu memperoleh bahan makanan, sandang dan perumahan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya itu manusia bisa saja memakai peralatan kerja dan berada dalam lingkungan kerja tertentu.
Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia pemakai, lingkungan kerjanya harus mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja. Hal itulah yang dituju dalam pelaksanaan ergonomi di tempat kerja. Dengan ergonomi akan dijamin manusia bekerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya. Hasil akhirnya ialah manusia mampu berproduksi optimal, selama umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan dan kesehatannya. Ergonomi dimanfaatkan sebagai suatu cabang ilmu akan sangat bermanfaat bagi manusia bekerja, dimana saja dan kapan saja.
Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.
Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia. Desain stasiun kerja untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja. Desain perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi sehingga dihasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.
Aplikasi ergonomi dalam suatu sistem kerja memberikan peranan penting dalam dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja. Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Perancangan Produk
2. Meningkatkan keselamatan dan hygiene kerja
3. Meningkatkan produktivitas kerja
C. Penerapan Ergonomi dan Contoh Aplikasinya
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (display), jalan/lorong (acces ways), pintu (doors), jendela (windows), dan lain-lain.
Dalam penerapannya, sasaran ergonomi adalah meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai prestasi kerja yang yang tinggi dalam kondisi yang nyaman,aman, dan tenteram.
Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. Adapun lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu
1. Display.
Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi.
2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.
3. Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.
4. Lingkungan fisik.
Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja.
Misalnya dalam perancangan produk suatu Handphone. Dengan memperhatikan faktor-faktor Ergonomi maka hasil perancangan akan mengarah kepada kenyamanan dalam menggunakannya. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan handphone agar Ergonomi yaitu:
1. Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga memudahkan pembacaan dan tidak melelahkan mata.
2. Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan ukuran standar manusia.
3. Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat dibawa.
4. Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk navigasi.
5. Penggunaan sistem operasi yang ada didalamnya sehingga memudahkan orang dalam menggunakannya.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas desain ataupun redesain. Ergonomi dapat berperan pula dalam desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja) dan meningkatkan variasi pekerjaan. Agar dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat-sifat, keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem kerja manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana dan pengevaluasi sistem kerja yang bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik atau memuaskan.
Dalam penerapan ergonomi. Adalah penting untuk secara langsung mengikutsertakan pembahasan tentang sistem secara menyeluruh agar tidak perlu adanya studi lanjut maupun re-desain.
Sebagai contoh adalah dalam mendesain ruang kerja untuk pengemudi kendaraan misalnya, hal-hal seperti berikut perlu dipertimangkan:
1. Acces (getting in and out) – masalah utama untuk desain interior alat transportasi
2. Restraint – pemasangan sabuk pengaman pada alat transportasi
3. Visibility – untuk para pejalan kaki (pedestrian), lampu parkir, alat transportasi, blind spots, dll
4. Seating – memberikan penyangga punggung (back support), penyangga lengan, beban merata untuk distribusi berat tubuh pada tempat duduk, penyerap getaran, mampu atur (adjustability), dll
5. Displays (instrumen) – beberapa hal utama antara lain: visiblity, lighting, clarity
6. Controls – mudah dijangkau, mudah diidentifikasi dan operasi, posisi dan pergerakan yang standard
7. Lingkungan – cukup ventilasi, hindari pengaruh panas langsung yang berlebihan, hindari bentuk yang meruncing/ tajam (sharp contour) pada panel instrumen.
Penerapan Ergonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari hal-hal tersebut, dapat dianalisis penerapan ergonomi itu sendiri dalam suatu rumah tangga atau kehidupan sehari-hari. Misalnya :
1. Dalam penggunaan komputer tidak bisa dilepaskan dari penggunaankeyboard atau papan ketik. Biasanya hal-hal kecil seperti ini jarangdiperhatikan oleh pemakai, kebanyakan orang lebih memilih penampilandibandingkan kenyamanan dalam penngunaanya. Untuk itu, penting bagipengguna untuk memastikan keyboard yang yang nyaman, sebaiknya keyboard tidak terlalu kecil dan ada jarak memadai sehingga antara tobolyang satu dan yang lainnya tidak terlalu sesak.
2. Dalam mengangkat barang-barang rumah tangga yang tergeletak di lantai.Banyak para pengguna melakukan cara-cara yang lebih cepat dalammengangkat barang, tidak memperhatikan posisi saat mengangkat yangakhirnya dapat menyebabkan penyakit. Sebaiknya pada saat mengambilbarang kita berada dalam posisi jongkok, daripada dengan posisi berdiri.Karena dengan posisi berdiri, beban akan menumpuk di pinggul sehinggaterasa lebih berat.
3. Untuk ibu rumah tangga, saat ini sudah tersedia banyak peralatan rumahtangga yang dapat meringankan beban pekerjaannya. Misalnya :
a. Tadinya ibu rumah tangga mencuci dengan cara dikucek ataumenggunakan papan penggilesan. Sekarang tidak perlu lelah mencucimenggunakan alat tersebut, karena sudah tersedia mesin cuci untuk membantu meringankan pekerjaan.
b. Begitu juga dengan penggunaan kompor. Dengan menggunakankompor gas yang sudah lebih modern dapat membantu pekerjaan iburumah tangga menjadi lebih efektif. Apalagi sudah terdapat ukurantabung gas yang lebih kecil, dimana masyarakat kurang mampu pundapat membelinya.
c. Ketika mengepel lantai pun harus diperhatikan posisinya agar lebihnyaman. Sekarang sudah banyak alat untuk mengepel lantai yangmenggunakan tangkai, karena akan mempermudah dan lebih cepatselesai sehingga tidak perlu susah-susah mengepel dalam posisijongkok (umumnya akan cepat lelah).
4. Posisi dalam penataan ruangan. Sebaiknya dalam menempatkan alat-alatrumah tangga misalnya saja kursi duduk, meja-meja, serta furniturelainnya harus sesuai dengan besar ruangan yang dimiliki. Jangan sampaiterlalu berlebihan, karena jika hal ini terjadi akan mempersulit ruang gerak dari sipemilik rumah itu sendiri, hingga pada akhirnya akan merasakanhal-hal yang kurang nyaman. Maka dari itu, dalam penataan ruangan harusdipikirkan baik-baik agar hidup dapat lebih nyaman.
5. Ketika menonton TV. Sebaiknya ruang keluarga yang dirancang untuk menonton TV diatur sebaik mungkin, maksudnya jangan terlalu dekatataupun terlalu jauh dengan kursi duduk. Apalagi hal ini dapat berdampak negatif bagi anak-anak. Karena mereka lebih rentan terhadap penyakit,yang dalam kasus ini adalah penyakit mata.
6. Penerangan didalam rumah harus diperhatikan. Agar segala kegiatan dapatberjalan dengan baik, maka diperlukan penerangan. Penerangan yangdimaksudkan dapat berasal dari ventilasi dimana dapat dimasuki cahayamatahari, ataupun yang berasal dari lampu yang menghasilkan cahayamenggunakan listrik.
a. kalau dilihat dari sisi ventilasi, maka letak dan jumlah ventilasi ataupun jendela harus sesuai dengan keadaan rumah sendiri. Jangansampai menempatkan ventilasi ditempat yang salah karena, akanmengganggu cahaya yang masuk kedalam rumah.
b. Kalau dilihat dari penggunaan lampu, jumlahnya harus sesuai denganruangan yang ada didalam rumah. Karena dengan adanya peneranganketika cahaya dari sumber alami tidak masuk kedalam rumah dapatmembantu sekali kegiatan yang akan dilakukan oleh pemilik rumah.
Adapun aspek psikologis dalam penerapan ergonomi itu sendiri. Orang akan menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaan, selain itu orang tidak akan mudahcepat lelah, sehingga si penghuni rumah dama akan memiliki persaan senang dandapat berpikir jernih dalam menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanyadalam kehidupan sehari-hari.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar