sumber gambar: http://www.riaudailyphoto.com/2010/04/batik-tabir-riau.html |
sekarang aku mau melihat batik asli dari tanah kelahiranku, yaitu Riau. so, cekidot"
Sejarah Batik Riau
Sejarah Batik Riau dimulai pada zaman kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak, pada saat itu dikenallah suatu kerajinan tangan yang terkenal dilingkungan kerajaan para bangsawan istana, yaitu dalam bentuk kerajinan Batik Cap. Tentu berbeda sekali dengan Batik Tabir yang ada sekarang. Mari Kita lanjutkan ceritanya.
Jadi pada masa itu Bati Cap menggunakan bahan cap yanhg terbuat dari perunggu yang berisikan motif-motif khas. Masing-masing cap memiliki motif yang unik. Jelasnya masing-masing cap mempunyai motif yang berbeda-beda pula. Pola dan cara membatik dengan batik cap ini sangat berbeda dengan batik tulis dan batik lainnya. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap ini terlebih dahulu bahan cap dicacahkan kepada bahan pewarna lalu dicapkan pada bahan yang telah kita sediakan sehingga motip yang ada pada cap akan pindah kepada bahan dasar kain yang kita sediakan. Biasanya warna yang digunakan adalah warna kuning dan perak, kain dasar yang dugunakan adalah bahan dasar sutera atau bisa pula bahan halus lainnya yang biasanya bewarna hitam gelap. Motifnya tidak jauh berbeda dengan Kerajinan Tekad.
Seiring waktu berlalu maka Batik Cap ini berubah menjadi "Telepuk," setelah itu bahan untuk cap berubah pula tidak berupa perunggu lagi, yaitu dari bahan kayu lembut yang di ukir sesuai motif yang di inginkan. ketika ada keperluan tertentu bahan cap bisa dibuat dari bahan buah-buahan yang keras, contohnya Kentang. Bahan cap dari buah ini biasanya hanya untuk sekali pakai saja atau tidak permanen sifatnya, notifnya sebatas ukuran bahan yang digunakan. ketika masa pemerintahan raja-raja mulai berakhir, maka berakhir pulalah keberadaan Batik Cap ataupun Telepuk sampai beberapa waktu kemudian.
Semangat untuk tetap melestarikan dan menghidupkan kembali nuansa batik tersebut, maka Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 1985 mengambil inisiatif untuk menumbuh kembangkan batik ini dengan cara memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat Riau. Namun bukan batik cap yang diceritakan diatas, melainkan membatik yang mempunyai kesamaan dengan batik Jawa yang menggunakan Canting, tetapi motif yang di pergunakan adalah murni motif Melayu Riau.
Waktu berjalan, pada tahun 2004 Ketua Dekranasda Provinsi Riau, Ibu Dra. Hj. Septina Primawati Rusli, MM., kembali membangkitkan kerajinan batik ini dengan menggunakan pola baru pada disain. Dengan cara ini sehingga kelihatan khas batik Riau dibandingkan dengan batik daerah lainnya melalui tangan terampil seorang seniman yang juga pengurus Dekranasda Provinsi Riau yaitu H. Encik Amrun Salmon, lalu dibuatlah percobaan demi percobaan yang akhirnya dapat menghasilkan suatu pola baru dengan membuat batik tulis/colet berpola dengan mengambil ilham dari tabir belang budaya Melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas ke bawah dengan motif-motif Melayu yang ada, ini terutama terdapat pada tabir pelaminan Melayu Riau.
Maka dari motif-motif yang ada ini pula dikembangkan menjadi sebuah motif baru yang di beri nama sesuai aslinya. Dari pengembangan motif tradisional yang ada diciptakan motif baru yang tak lari dari akarnya yaitu antara lain: Bungo Kesumbo, Bunga Tanjung, Bunga Cempaka, Bunga Matahari Kaluk Berlapis, dll. Batik Riau ini tumbuh berkembang dan diberi nama "Batik Tabir".Nah dari sanalah lahirnya Motif Batik Riau yang terkenal dengan nama Batik Tabir pada masa sekarang ini
Secara resmi, Batik Tabir riau diluncurkan pada kegiatan "Cenderahati Riau 2005" di Pekanbaru, tanggal 14-16 Maret 2005. Saat ini batik Riau yang lebih dikenal dengan Batik Tabir sudah dipakai oleh masyarakat yang ada di Provinsi Riau. Selain di Kota Pekanbaru, batik Riau juga telah dikembangkan di Kabupaten Siak dengan namaBatik Tabir, sedangkan di Kabupaten Kampar dan juga di Kabupaten Rokan Hulu dengan memakai motif khas daerah yang bersangkutan
Batik Tabir
Motif batik dari tanah Riau jelas memiliki motif yang berbeda dari Jogja, Pekalongan, Kalimantan atau daerah lainnya. sesuai yang dengan nama batik tabir, yaitu pola yang memanjang dari atas ke bawah dengan pola tekat yang mengandung kesan keagungan. Motif yang paling banyak diambil sebagai desain batik pun berupa motif bunga yang banyak ditemui di Riau seperti bunga Bintang, Sosou, Cempaka dan Kenduduk.
Selain motif, hal yang juga membedakan Batik Tabir dari batik lain yang ada di Indonesia adalah pemilihan warna. Warna yang biasa digunakan dalam Batik Tabir ialah warna-warna yang lebih terang dan cerah, seperti merah, kuning atau hijau, berbeda dengan batik dari daerah Solo atau Yogya yang sebagian besar berwarna coklat dan cenderung gelap.
Menurut sebuah sumber, batik Riau telah mempunyai 200 motif. namun di antara sekian banyak motif tersebut, yang telah dipatenkan haknya adalah sebanyak 39 motif, yaitu
- Kembang Berisi Keluk Anak
- Kembang Penuh Putri Berhias
- Daun Paku Buluh Bertunas
- Kembang Berhias Tumpang Tindih
- Bunga Matahari Mutiara Bersusun
- Bunga Mekar Kuntum Bersanding
- Bunga Kapas Putri Berhias
- Bunga Matahari Bertabur Kuntum
- Bunga Cengkeh Mekar Penuh
- Bunga Bintang Hias Bersiku
- Kembang Penuh Wajik Bersambung
- Kembang Terkulai Bintang Bertabur
- Kuntum Mekar Wajik Bersusun
- Kuntum Penuh Tajuk Melambai
- Kuntum Berangkai Mekar Penuh
- Kuntum Mekar Bertangkup
- Kuntum Mekar Jalur Berhias
- Kuntum Bunga Mekar Melambai
- Sari Bertabur Kuntum Penuh
- Wajik Susun Bertabur Anak
- Kembang Berisi Tampuk Lima
- Kembang Penuh Siku Beradu
- Dayang Daun Kembang
- Kembang Berhias Kuntum Muda
- Bunga Mekar Pelangi Bersusun
- Bunga Penuh Awan Jingga
- Bunga Kundu Putri Bangsawan
- Bunga Matahari Keluk Berlapis
- Bunga Bertabur Tangkai Penuh
- Bintang-bintang Mekar Berseling
- Kembang Semangat Tajuk Bidadari
- Kembang Tersusun Kuntum Terkulai
- Kuntum Muda Kelopak Daun
- Mekar Kusuma Daun Bertindih
- Kuntum Bercabang Bintang-bintang
- Kuntum Bersusun Penuh
- Kuntum Mekar Kembang Bertabur
- Kuntum Mekar Tanjung Bersusun
- Siku-siku Kelopak Bersusun
Teuku Wisnu wears Batik Riau at the event FFI 2007
Batik Riau sering di pakai di setiap hajatan penting di Riau sendiri. Salah satunya adalah Ajang
pemilihan Bujang dan Dara Riau (kalau DKI Jakarta seperti ajang Abang dan None Jakarta).
sumber: http://m4ntr4pbagus.blogspot.com/2010/05/sejarah-batik-riau.html
ada gak yg jual batik riau tp online :)
BalasHapuskalo ada minta alamatnya dumz,, ntar kirim ke cute2_cutes@yahoo.com
makasih